Kamis, 18 Februari 2016

Cerita dari Mercusuar Tua di Pulau Lengkuas

Kisah Mercusuar Tua di Pulau Lengkuas

Saat berwisata ke Belitung, pastikan Mercusuar L. I. Enthoven yang terletak di Pulau Lengkuas ini masuk ke daftar tujuan wisata Bellovers.
Untuk mencapai Pulau Lengkuas, kita bisa menyeberang dari Desa Tanjung Kelayang atau dari Desa Tanjung Binga. Kurang dari 30 menit, kita sudah dapat berjumpa dengan mercusuar yang menjadi ikon Pulau Belitung ini.
Mercusuar setinggi 60 meter ini merupakan produksi Chance Brothers & Co yang berlokasi di kota Birmingham, Inggris. Pada salah satu sisi luar menara tampak tulisan dalam Bahasa Belanda yang artinya “Di bawah pemerintahan Tuan Willem III, Raja Belanda”.
Mercusuar ini pertama kali digunakan pada tahun 1882. Mercusuar terdiri dari 17 lantai dengan jumlah anak tangga antara 11-19 di setiap lantainya. Untuk mencapai puncak mercusuar, kita memerlukan waktu sekitar 30 menit.

Indahnya Pulau Lengkuas dari Puncak Mercusuar

Menariknya, meski sudah berumur ratusan tahun mercusuar ini tetap beroperasi lho Bellovers. Lampu suar yang terdapat pada bagian paling atas mercusuar beroperasi mulai pukul 17.00 sore hingga pukul 06.00 pagi.
Lampu suar ini menggunakan beberapa solar panel dan sumber daya sekunder. Peralatan yang digunakan untuk aktivitas mercusuar ini disimpan di lantai 16, di dalam sebuah lemari besi.
Pada setiap lantainya, terdapat jendela yang posisi pandang setiap lantainya berbeda. Pada lantai pertama, jendela menghadap ke arah timur dan utara, sementara pada lantai dua jendelanya menghadap ke barat dan selatan. Begitu pula dengan jendela pada lantai tiga, yang menghadap ke arah timur dan utara, dan seterusnya.
Konstruksi mercusuar Pulau Lengkuas ini terdiri dari 71 blok silinder luar yang tersusun hingga lantai 18, dan 32 blok silinder inti yang hanya dibangun sampai lantai 15 saja.
Mercusuar L. I. Enthoven terakhir direnovasi pada tahun 1996. Sayangnya, sejak runtuhnya rezim orde baru tahun 1998, subsidi pemeliharaan mercusuar terhenti.
Menurut penuturan salah seorang petugas mercusuar, pada zaman Belanda, di sekitar mercusuar juga terdapat bak mandi besar, bangunan penjaga dan ruang tahanan bagi para perompak yang tertangkap di sekitar Pulau Belitung. Sayangnya, karena tidak adanya biaya perawatan, ketiganya kini sudah rusak.
Pada bangunan mercusuarnya pun, terdapat karat di sana-sini dan beberapa anak tangga kini harus ditopang dengan kayu agar tidak patah saat diinjak pengunjung.
Meski lelah menanjak hingga ke atas mercusuar, keletihan itu akan terbayar dengan panorama Pulau Lengkuas yang terhampar di depan mata. Kita bisa melihat tumpukan batu granit besar, serta gradasi warna laut yang memesona.
Ayo liburan ke Pulau Lengkuas di Belitung!

http://bellotravelers.com/project/cerita-dari-mercusuar-tua-di-pulau-lengkuas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar