Kamis, 18 Februari 2016

Kisah Fomenko, `Tarzan` di Dunia Nyata

Kisah Fomenko, Tarzan di Dunia Nyata

Michael Peter Fomenko menjauhkan diri dari kehidupan perkotaan dan tinggal di hutan selama 60 tahun hingga dijuluki sebagai Tarzan.
Percaya atau tidak, kisah traveler asal Australia yang satu ini bak cerita dalam film Tarzan. Michael Peter Fomenko, menjauhkan diri dari kehidupan perkotaan dan tinggal di hutan selama 60 tahun hingga dijuluki sebagai Tarzan.
Fomenko yang kini berusia 84 tahun lama bermukim di hutan Queensland, Australia dan sempat traveling menyusuri lautan dengan kano. Kisah petualangan hidup Fomenko yang unik tak ayal membuat berbagai media tertarik untuk memberitakannya.
Dilansir dari Dailymail, Selasa 15 September 2015, kabarnya Fomenko adalah putra dari seorang Putri Rusia Elizabeth Machabelli. Karena situasi di Georgia pada waktu itu sedang tidak aman, Fomenko dan keluarganya mengungsi ke Jepang pada akhir 1930-an.
Namun karena Jepang juga terlibat peperangan dengan China beberapa tahun kemudian, keluarga mereka kembali hijrah ke Sydney, Australia.
Merasa terasingkan karena masalah bahasa dan statusnya sebagai pengungsi, Fomenko mulai menyingkir dari kehidupan modern. Ia menyukai puisi terkenal The Odyssey dan terinspirasi untuk menyendiri di hutan seperti pertapa.
Saat usianya 24 tahun, Fomenko pun akhirnya kabur dari rumah keluarganya di Sydney untuk tinggal di hutan Queensland. Meski awalnya sulit, lama-kelamaan Fomenko bisa beradaptasi dengan kehidupan keras di alam liar.
Ada yang mengatakan, pria itu sangat tangguh hingga mampu membunuh buaya serta binatang lainnya dengan tangan kosong. Fomenko bahkan dikabarkan pernah mengarungi lautan seorang diri menggunakan kano hingga ke perairan Merauke di Indonesia.
Walau tampak bebas dan menyenangkan, kehidupan Fomenko di alam liar tentu tak semudah yang dibayangkan. Pria ini pernah kelaparan di hutan hingga ditolong oleh Suku Aborigin. Pada tahun 1964, Fomenko juga pernah ditangkap polisi lantaran dianggap gelandangan dan tidak normal. Ia pun dibawa ke rumah sakit jiwa.
Setelah dibebaskan, Fomenko kembali tinggal di alam liar bersama Suku Aborigin hingga tahun 2012. Kala itu, ia ingin bertemu keluarganya di Sydney. Fomenko yang dalam kondisi sakit, memaksa diri untuk berjalan kaki dari hutan Queensland ke Sydney.
Beruntung, akhirnya Fomenko ditemukan oleh seorang dokter yang merawat dan mengantarkannya ke panti jompo. Kini Fomenko menemukan lingkungan baru yang nyaman di sana. Ia bahkan dilaporkan tak pernah lagi kembali ke hutan. (Ism) 

http://www.dream.co.id/jejak/kisah-fomenko-tarzan-sungguhan-di-dunia-nyata-150915r.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar