Kamis, 18 Februari 2016

Kisah Tukang Parfum Purwakarta Bangun Pesantren

Kisah Tukang Parfum Purwakarta Bangun Pesantren

Waridi ingin amanah, membelanjakan uang ke jalan Allah.
Kiai Haji Waridi. Inilah pendiri Pesantren Nurul Ilmi. Dulunya, dia adalah tukang parfum. Setelah sukses berbisnis, dia mendirikan pesantren di Pasawahan, Purwakarta, Jawa Barat, pada 2013 silam.
Motivasi utama Waridi mendirikan pesantren adalah ingin didoakan oleh para santri, baik ketika masih hidup maupun kelak di akhirat.
"Pertama kita ingin didoakan sama anak-anak santri ke depannya," ungkap Waridi, sebagaimana dikutip Dream dari laman nu.or.id, Kamis 28 Januari 2016.
Motivasi lain, tambah Waridi, dia ingin amanah dengan harta yang dititipkan oleh Allah. Jadi, harta yang berasal dari rezeki Allah itu dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat.
Menurut Waridi, karakter kegiatan belajar mengajar di Pesantren Nurul Ilmi menggabungkan sistem tradisional dan modern. Untuk mendukung pendidikan di pesantren, Waridi mendatangkan beberapa guru ngaji, alumni pesantren Lirboyo, Buntet, dan beberapa pesantren lainnya.
"Santrinya saat ini ada sekitar 70 orang. Jadi nanti anak-anak kalau lulus dapat dua ijazah, ijazah sekolah dan pesantren. Lulus di sekolah belum tentu lulus di pesantren. Begitu pun sebaliknya," tutup alumni Pesantren Sirajul Munir Jakarta itu.

http://www.dream.co.id/orbit/kisah-tukang-parfum-purwakarta-bangun-pesantren-160128d.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar