Selasa, 16 Februari 2016

Stari Most, Jembatan Legendaris Tanda Kejayaan Islam Bosnia

Stari Most, Jembatan Legendaris Tanda Kejayaan Islam Bosnia

Pada masa itu Islam sangat berjaya di Bosnia. Hal itu salah satunya dibuktikan oleh keberadaan Stari Most.
Bosnia merupakan salah satu negara paling multireligius di daerah Balkan. Di negara tersebut memang tak ada agama yang membentuk mayoritas mutlak.
Negara ini dihuni oleh penduduk-penduduk beragama Islam, Kristen Ortodoks, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan agama atau kepercayaan lainnya.
Ibukota Bosnia sendiri, Sarajevo dikenal sebagai "Yerusalem Eropa" karena hingga abad ke-20 menjadi satu-satunya tempat di Eropa di mana terdapat gereja, masjid, dan sinagog yang berdiri berdampingan.
Namun, beberapa abad yang lalu negara ini pernah menjadi saksi kejayaan Islam. Tepatnya pada abad ke-15 kala Turki Utsmani pernah melebarkan wilayah kekuasaannya hingga ke Bosnia. Islam pun masuk ke negara tersebut bersamaan dengan invasi kerajaan Ottoman.
Islam sangat berjaya di sana pada masa itu. Keberadaan Stari Most (jembatan tua) yang hingga kini masih berdiri di Bosnia menjadi buktinya. Jembatan ini sudah mengalami pemugaran beberapa kali.
Stari Most atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Mostar adalah jembatan peninggalan Ottoman yang dibangun pada abad ke-16 di kota Mostar, Bosnia & Herzegovina.
Jembatan ini begitu menawan. Dibangun melintasi sungai Neretva dan menghubungkan dua bagian kota.
Elegan dalam kesederhanaannya, jembatan terdiri dari satu lengkungan (yang dibuat dari batu-batu kapur lokal yang dikenal sebagai tenelija) selebar 30 meter dan tinggi 24 meter.
Dua menara melindungi pintu masuk ke jembatan. Struktur-struktur batu besar itu berdiri kontras dengan siluet ramping jembatan, semakin menekankan keindahannya.
Kota sekitarnya, Mostar, bahkan berutang nama dari jembatan ini. Karena nama Mostar diambil dari kata "most" yang berarti jembatan dalam bahasa Serbo-Kroasia.
Stari Most dirancang oleh arsitek Ottoman (Turki) Mimar Hayruddin, murid dari arsitek terkenal Mimar Sinan.
Jembatan ini selesai pada tahun 1566 setelah sembilan tahun pembangunan dan kota sekitarnya menjadi pusat perdagangan yang berkembang.
Jembatan sepanjang 29 meter ini adalah contoh klasik dari rentang tunggal, jembatan lengkung batu dan merupakan contoh teknologi canggih di masanya. Jembatan ini menjadi situs Warisan Dunia pada abad ke-20.
Sultan Kekaisaran Ottoman pernah bersumpah akan mengeksekusi Mimar Hayruddin jika jembatan runtuh setelah penyokong kayunya dihapus.
Dikatakan bahwa Hayruddin mulai menggali kuburnya sendiri pada hari ia menghilangkan penyokong kayu pada jembatan tersebut. Namun, jembatan ini berdiri selama 429 tahun, (dan bisa lebih lama lagi jika tidak dihancurkan oleh peluru-peluru tank Kroasia), sebuah bukti desain dan konstruksi yang sangat baik.
Salah satu hal unik yang dilakukan orang-orang di jembatan ini adalah lompat indah dari jembatan ke sungai di bawahnya. Hal ini telah dilakukan penduduk sejak lama hingga diadakan kompetisi lompat indah di jembatan ini tiap tahunnya.
Perang Bosnia di awal 1990-an, selain banyak memakan korban manusia, juga menghancurkan banyak arsitektur bersejarah.
Salah satu nya adalah jembatan tua dari Mostar ini. Padahal jembatan ini telah lama menjadi salah satu landmark yang paling ikonik dari Bosnia dan federasi Yugoslavia.
Jembatan dihancurkan oleh tank-tank angkatan bersenjata Kroasia pada 9 November 1993. Tidak jelas mengapa tentara Kroasia menghancurkan jembatan bersejarah tersebut, kecuali sebagai tindakan balas dendam, karena jembatan tidak memiliki signifikansi militer.
Setelah perang selesai, UNESCO, Bank Dunia dan Kota Mostar meluncurkan sebuah proyek untuk merekonstruksi Stari Most.
Sebanyak mungkin batu kapur putih dari reruntuhan jembatan tua diselamatkan dari dasar sungai. Batu-batu baru juga digali dari tambang terdekat dengan tujuan untuk menyelesaikan rekonstruksi pada tahun 2004.
Pembangunan kembali jembatan ini melambangkan penyatuan kembali Mostar dan menjadi bagian dari proses pemulihan kota multi-etnis ini pasca perang panjang.

http://www.dream.co.id/jejak/stari-most-bukti-kejayaan-islam-bosnia-yang-nyaris-hilang-151127l.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar